Minggu, 10 Juni 2012

TEKNOLOGI PASCAPANEN


Alat Perontokkan Padi Tingkat Pertama.
Perontokkan Padi Dengan Cara Gebotan

Pekerjaan menggebot ini merupakan cara sederhana yang populer yang dilakukan oleh petani dan sangat kental dengan kandungan aspek sosial budaya di tingkat petani di perdesaan dan merupakan salah satu proses dalam sistim kelembagaan upah kerja di perdesaan.
Kegiatan dengan pengebotan dilakukan secara sederhana sehingga terjadi susut yang tercecer lebih besar, mutu gabah kurang baik akibat busuk dari yang tidak terontok dan membutuhkan tenaga cukuk besar.
Prinsip dasar proses perontokan padi adalah bertujuan untuk melakukan pemisahan butir gabah dari tangkai malainya, dengan memakai alat perontok padi tradisional yang masih banyak digunakan petani. Bagian komponen alat gebotan terdiri dari:
1. Rak perontok yang terbuat dari bambu/kayu dengan 4 kaki berdiri diatas tanah, sehingga dapat dipindah-pindahkan.
2. Meja rak perontok terbuat dari belahan bambu/kayumembujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm.
3. Dibagian belakang, samping kanan dan kiri diberi dinding penutup dari tikar bambu, plastik lembaran atau plasti terpal, sedangkan bagian depan terbuka.
Perontokan padi dengan alat gebotan dilakukan dengan tahapan kegiatan sbb:
1. Ambil malai padi secukupnya dilakukan pemukulan dengan membanting malai padi dengan meja rak perontok, sehingga gabah terlepas dari malai, yang dilakukan sampai 5 kali dan hasil rontokan akan jatuh di terpal yang ada dibawah meja perontok.
2. Kumpulkan gabah ditempat pengumpulan sementara, lalu masukkan kedalam karung atau wadah.
3. Dari butiran padi tersebut dipisahkan butiran yang bernas dengan yang hampa, dengan menggunakan alat tampah atau di Sumatera Barat namanya niru yang ditarok butiran padi lalu dianginkan dengan menhadap ke sumber angin atau menentang angin, sehingga terpisah gabah yang bernas dengan gabah yang hampa seandainya tidak ada angin dilakukan penampian untuk memisahkan butir yang bernas dengan butir yang hampa.
4. Setelah terpisah butiran yang bernas dengan butiran yang hampa, lalu dimasukan kedalam karung, kalau seandainya mau disimpan harus dijemur dulu, baru disimpan di lumbung penyimpanan padi, kalau di Sumatera Barat namanya rankiang.
5. Sistem pekerjaan ini dilakukan diperdesaan secara gotong royong dengan sistem arisan yang telah disepakati oleh semua anggota arisan yang pengerjaan dilakukan selama satu hari yang dimulai dari jam 08.00 pagi s/d 16.00 sore, dengan waktu istirahat pada jam 12.00 s/d 13.00 yang dilaksanakan untuk makan siang dan shalat.
6. Gebot erat kaitan dengan penggunaan tenaga panen dan besarnya upah tenaga kerja, merupakan salah satu bentuk kesepakatan antara pemilik padi dengan buruh panen yang mengatur tentang pembagian upah yang besarnya bervariasi antara 1/6, 1/7, 1/8, dan 1/10 (tergantung kepada aspek sosial-budaya setempat), istilah 1 dibanding 7. Artinya untuk sejumlah 7 karung gabah, maka enam karung gabah utnuk pemilik,sedangkan satu karung gabah untuk upah kerja borongan (bawon).
7. Kapasitas panen dengan cara digebot berkisar antara 0,10 sampai dengan 0,16 ha/jam (28 – 34 kg/orang/jam), dengan syarat padi dipanen dengan malai panjang agar dapat dipegang tangan saat digebot tergantung kepada kekuatan orang. Di Jawa Barat kapasitas kerja gebot antara 40 kg/jam/orang sampai 90 kg/jam/orang, sedangkan di Jawa Tengah berkisar antara 60 kg/jam/orang sampai 70 kg/jam/orang, belum pernah dijumpai kapasitas kerja gebot diatas 100 kg/jam/orang. Perontokan padi dengan cara gebot banyak gabah yang tidak terontok berkisar antara 6 % – 9 %. Susut hasil panen padi ini akan lebih besar lagi apabila para pemanen menunda perontokan padinya selama satu sampai tiga hari yang menyebabkan susut antara 2 % – 3 %.
8. Sedangkan jerami padinya dapat disimpan untuk dijadikan sebagai pakan ternak sapi pada saat musim paceklik atau musim kering, yaitu saat pakan hijauan susah didapat.







Alat Perontokkan Padi Tingkat kedua.
Perontokan Padi Dengan Pedal Thresher Lipat
Pedal Thresher Lipat mempunyai prinsip kerja yang sama dengan pedal thresher stationary, berbeda hanya pada komponen kerangka yang dapat dilipat sehingga mudah dibawa ke tengah sawah. Dimaksudkan untuk mengatasi besarnya susut tercecer akibat perontokan padi menggunakan cara Gebot. Kemampuan kerjanya mencapai 90-120 kg/jam hanya dengan satu orang operator.
Keunggulan:
  • Bentuknya sederhana
  • Bahan terdiri dari pipa, kayu, kawat, dan plastik tenda, dan dapat bebas difabrikasi menggunakan bahan bekas atau bahan baru
  • Memanfaatkan gir roda belakang sepeda beserta rantainya yang bersifat “Free Wheel”, sekali pedal ditekan, drum perontok akan terus berputar karena dilengkapi dengan pemberat “eksentrik”
  • Mekanisme kerangkanya mirip dengan kursi lipat, sedangkan mekanisme pedalnya mirip dengan pedal pada mesin jahit (tipe kaki menggunakan pegas ban karet bekas).
Spesifikasi Teknis:
  • Tipe : Manual (Lipat)
  • Kapasitas Kerja : 90 – 120 kg/jam
  • Panjang = 1009 mm
  • Lebar = 112 mm
  • Tinggi = 146 mm
  • Diameter drum = 350 mm
  • Gigi Perontok = Sirip Kawat bentuk kerucut
  • Bobot : 10 kg
  • Tenaga penggerak : Pedal
  • Operator : 1 orang
Cara mengoperasikan alat;
·         Pastikan gigi perontok dalam keadaan baik dan terpasang .
·         Letakkan gabah yang ingin di pisahkan padi nya.
·         Kemudian putar gir roda.
·         Lakukan secara terus menerus sampai batang terpisah dengan padi nya.
Cara perawatan alat;
·         Setelah selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·         Kemudian keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·         Lipat alat sesuai ketentuan.
·         Simpan di tempat yang aman.
·         Periksa selalu alat jika jarang dipakai.








Mesin  Perontokkan Padi Tingkat ketiga.
Perontokkan Padi Dengan Mesin Power Thresher Multiguna.
MESIN PERONTOK PADI

Power Thresher MesinPerontok Padi   

 

PERONTOK PADI
Power Threser Multi Guna ;
AGRINDO TPA 1000 – MG 

Sistem Perontokan : Grigi gerak
Transmisi : Diesel ke Pulley utama
Kapasitas Perontok : Padi 800 kg/jam
Kedelai 450 kg/jam
Jagung 1350 kg/jam
Ukuran (P x L x T) 1,2 x 1,1 x 1,4
Motor Penggerak
Kubota : Minimal 8 PK Radiator sudah SNI
Dongfeng 8 PK
Kelengkapan : Van Belt, Poley, Pompa Keong, Pondasi

Perontok Padi Multi Guna
Type Agrindo TN 600 (TORANAGA) 

Yanmar 10 PK
Kubota 10 PK
Dongfeng 10 PK


POWER THRESHER MULTI GUNA (Mobile)

Power Thresher Type Mobil 3 Roda
Dimensi Alat
a. Panjang : 2500 – 3000 mm
b. Lebar : 1000 – 2000 mm
c. Tinggi : 1350 – 2000 mm
d. Diameter Drum : 300 - 500 mm
Kapasitas ( kg / jam )
a. Padi : 1500 – 2000
b. Jagung : 1500 – 1800
c. Kedelai : 600 – 1000
Unit Tleser
Konstruksi : Plat Baja
a. Siku : ( 50 x 50 x 4 – 5 ) mm
( 40 x 40 x 3 ) mm
( 30 x 30 x 3 ) mm
b. Plat
- Tutup Atas ( bodes ) : 1,8 – 2 mm
- Tutup samping dan tutup peluncur : 1 - 1,2 mm
- Tutup Bawah : 2 mm
c. Plat Strip : ( 24 – 28 x 4 – 6 ) mm
d. As Roda : Gardan Mobil
e. Roda : pelek O 13
f. Ban : O 12 “
g. Drum Perontok
- Jumlah gigi perontok
- Gigi perontok : per mobil baut
- Plat Drum : 30 - 40 x 5 mm
- As Drum : O 1 – 1,2 “
h. Tempat dudukan mesin : 40 x 40 x 4
i. Saringan : 1 – 2 set

Cara mengoperasikan mesin;

·         Periksa bahan bakar apakah terisi sesuai kebutuhan.
·         Tekan tombol on untuk memulai  pengoperasian mesin.
·         Atur kecepatan putar yang diinginkan.
·         Letakkan gabah yang ingin di pisahkan dengan biji padi.
·         Usahakan memekai karung untuk penampungan dari hasil perontokan.
·         Setelah pemakaian mesin matikan mesin dengan menekan tombol off.
Cara perawatan alat;
·         Setelah selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·         Kemudian keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·         Periksa seluruh bagian mesin usahakan dalam keadaan semula.
·         Pastikan tabung dalam keadaan kosong dari bahan bakar.
·         Simpan di tempat yang aman.
·         Periksa selalu alat jika jarang dipakai
Mesin Power Thresher adalah Mesin yang di gunakan sebagai Mesin Perontok,berbagai jenis tanaman yang dapat di rontokan oleh Mesin Power Thresher seperti Perontok Padi,Perontok Jagung serta bisa juga Perontok Kedelai atau pun biji bijian       lainnya   

Mesin Power Thresher buatan kami ini terbukti sangat handal dan sangat cocok dengan berbagai hasil jenis tanaman di Indonesia,serta keunggulannya yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya.,untuk memenuhi kebutuhan anda kami tawarkan Mesin Perontok handal produk kami di bawah ini :

MODEL : Mesin POWER THRESHER MultiGuna
SPESIFIKASI:
Putaran : 600-650 RPM (poros Utama) Kapasitas: Padi 800-900 kg/jam. Daya : 6,5 -7 HP Dimensi : 1600 x 1210 x 1470 (mm) Berat : 157 Kg (Tanpa motor penggerak) Jerami: 400-450 mm (panjang jerami) Kedelai : 500-550 mm (panjang tangkai kedelai)

MESINPENGGERAK:
Type : Medatar 4 Langkah, pendingin air Silinder: 1 (satu) buah Diameter langkah: 75 x 80 mm Isi Silinder: 353 cc Sistem Pembakaran : Tidak Langsung Tenaga Maksimum : 7/2600 HP/rpm Tenaga Kontinyu : 6/2600 Hp/rpm Kompresi: Perbandingan 23 : 1 Sistem pendingin: Kondesor Sistem Governor: Mekanis System Pengasutan: Dengan Engkol Arah Putaran : Berlawanan arah jarum jam (dilihat dari roda penrus) Kapasitas Oli: 2 Liter Berat Bersih : 60-66 kg

Cara mengoperasikan mesin;

·         Periksa bahan bakar apakah terisi sesuai kebutuhan.
·         Tekan tombol on untuk memulai  pengoperasian mesin.
·         Atur kecepatan putar yang diinginkan.
·         Letakkan gabah yang ingin di pisahkan dengan biji padi.
·         Usahakan memekai karung untuk penampungan dari hasil perontokan.
·         Setelah pemakaian mesin matikan mesin dengan menekan tombol off.
Cara perawatan alat;
·         Setelah selesai memakai alat cuci seluruh bagian yang perlu dibersihkan.
·         Periksa seluruh bagian alat dan pastikan dalam keadaan semula.
·         Kemudian keringkan alat tersebut agar tidak lembab.
·         Usahakan tabung bahan bakar dalam keadaan kosong.
·         Simpan di tempat yang aman.
·         Periksa selalu alat jika jarang dipakai.






















Alat Perontokkan Padi Tingkat khusus.


 COMBINE HARVESTER
a.Head-feed type combine harvester

Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt)..
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
b.Standard type combine harvester
Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika dan Eropa, yang dipergunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type).


Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau half-track type atau full-track type.

Prospek pasar combine harvester tampaknya lumayan cerah. Mesin pemanen padi yang sekaligus sebagai perontok dan pengemas ini mendapat sambutan baik saat diuji-cobakan di sejumlah tempat di Tuban, seminggu terakhir.
Sejumlah petani yang ditemui kotatuban.com, Minggu (10/7), mengaku sangat puas melihat hasil kerja mesin yang bakal didistribusikan PT Corin Mulia Gemilang ini. Sebab selain menghemat waktu panen, kerugian hasil panen jauh lebih sedikit dengan menggunakan combine harvester ini. ” Kalau pakai cara biasa, minimal 11 persen gabah kita hilang. Dengan mesin ini hanya 2 persen yang hilang,” kata Sutikno, petani warga Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak.
Hal sama disampaikan Kepala Desa Sumber Rejo, kecamatan yang sama, Amri Makrup. Menurutnya, mesin tersebut sangat membuka peluang peningkatan produktivitas petani. Saat ini petani sudah setengah putus asa lantaran selalu menderita kerugian akibat anomali iklim. Waktu petani habis untuk mengolah lahannya, namun tidak tergantikan lantaran hasil panen tidak terlalu baik. Sudah begitu, saat panen masih harus rela kehilangan banyak gabah.” Dengan mesin ini hal-hal seperti itu bisa ditekan. Jadi bisa menggairahkan petani,” kata Amri Makrup.
Diakuinya, semula petani sinis menanggapi kabar bakal ada ujicoba mesin pemanen padi. Namun setelah melihat sendiri kerja combine harvester, para petani berdecak kagum dan dengan antusias menerima tawaran mencobanya.
Hanya saja, kata Amri Makrup, harga mesin ini masih belum menjangkau kantong petani. Untuk mesin berkapasitas 45 PK, dipatok harga Rp 130 juta, sedang untuk kapasitas 75 PK, seharga Rp 200 juta.
Tetapi masalah tersebut tidak menjadi hambatan bagi petani. Sebab pihak distributor bersedia “meminjam”kannya dengan sistem sewa. Berapa besaran ongkos sewa, pihak PT Corin Mulia Gemilang masih belum bisa menentukan.
Di Tuban sendiri, combine harvester ini telah diujicobakan di Desa Sumberrejo, Desa Mandirejo, Desa Sendanghaji dan Desa Sembungrejo. Kesemuanya ada di wilayah kerja Kecamatan Merakurak.







Sangat mengherankan memang jika Indonesia yang merupakan negara agraris, dengan luasan area pertanian lebih besar dan kondisi tanah serta iklim lebih baik, justru kalah dengan negara-negara lain dalam hal produksi pertanian, terutama beras.
FAOStat pada 2010 mencatat, total produksi beras Indonesia memang lebih tinggi dibanding negara-negara ASEAN, yakni mencapai 54.454.937 metrik ton. Namun besarnya jumlah produksi tersebut dicapai karena luasan area tanam Indonesia juga lebih besar dibanding negara-negara ASEAN. Sementara dalam hal produkivitas, Indonesia kalah jauh dibanding Thailand. Rata-rata produksi beras di Indonesia hanya mencapai 4.620 Kg/ha, sementara Thailand mampu mencapai rata-rata produksi hingga 8.130 kg/ha.
” Thailand sudah lama menggunakan sistem pertanian modern, sedang kita baru akan memulainya,” jelas Wahyu Prayoga, Kepala Divisi Marketing PT Corin Mulia Gemilang, distributor mesin pertanian Combine Harvester.
Menurut Wahyu Prayoga, modernisasi pertanian sudah sangat mendesak dilakukan untuk mengejar ketertinggalan produktivitas dengan negara-negara tetangga lainnya. Terlebih Pemerintah telah menargetkan swasembada beras pada 2012 mendatang. Target ini, kata Wahyu Prayoga, bakal sulit dicapai apabila produksi pangan kita masih mempertahankan pola dan sistem tradisional.
Sebagai upaya untuk mempercepat modernisasi pertanian tersebut, PT Corin Mulia Gemilang memperkenalkan Combine Harvester. Mesin pemanen padi ini, kata Wahyu Prayoga, bukan hanya memudahkan petani memanen padinya, tapi juga meningkatkan produktivitas. Penyusutan produksi bisa ditekan sehingga petani tidak banyak menanggung kerugian. ” Kalau pakai cara tradisional, penyusutan produksi bisa sampai rata 11%, dengan mesin ini penyusutan maksimal hanya 2%,” jelas Wahyu Prayoga.
Cara kerja mesin ini juga cukup simple dan mudah dioperasikan. Tidak perlu banyak waktu untuk mempelajarinya. Tenaga yang dibutuhkan maksimal hanya tiga orang, satu operator/driver, dua orang lainnya bertugas mengatur pengemasan gabah. Dengan menggunakan Combine Harvester ini, petani hanya butuh waktu 1-2 jam untuk memanen 1 ha padinya.
Petani tidak lagi mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra untuk merontokkan bulir-bulir padi dari tangkainya. Sekali jalan, padi yang masih berdiri di hamparan sawah langsung terpisah dari tangkainya, dan langsung bisa dikemas. Damen atau pohon padi juga terpotong lembut. ” Jadi kalau mau dipakai pakan ternak atau kompos, tidak perlu dipotong atau dilembutkan lagi. Cukup efesien kan?” kata Wahyu Prayoga.
Keuntungan lain, mesin ini tidak boros bahan bakar. Untuk mengoperasikan alat bermesin diesel 45 PK ini, hanya dibutuhkan solar sebanyak 30 liter/ha. Hanya saja, Combine Harvester ini memiliki keterbatasan. Mesin ini akan sulit bekerja pada lahan dengan kedalam lumpur 20 cm atau lebih. Disamping itu, alat ini juga tidak berfungsi efektis pada lahan dengan kemiringan tinggi. Akses jalan menuju area panen juga menjadi kendala.
Namun kelemahan-kelemahan itu, menurut Wahyu Prayoga, justru membuat alat ini tidak menjadi ancaman bagi pengusaha penggilingan padi atau tenaga buruh pemanen. ” Kehadiran alat ini tetap memberi ruang pada usaha-usaha penggilingan padi dan tenaga buruh panen,” kata Wahyu Prayoga



Packing: 
Nacked packing
Model NO.: 
4LZ-2.0
Standard: 
Cutting Width 2.0m
Productivity: 
12000 sets/year
HS Code: 
84335100
Trademark: 
LIULIN
Origin: 
ZheJiang China
Power Source: 
Diesel
Operation: 
Continuous Running Operation
Farming Policy: 
Paddy Field Machinery
Usage: 
Crop Harvesting Machinery
Colour: 
Blue, Red. Green
Oil Consuption: 
18-21kg/Hectare
Engine Power: 
57HP --70HP
MOQ: 
1set





Product Description Major features
1. Excellent threshing and selecting functions
2. New type compound threshing structure
3. Acme non-mono width four connecting rod lifting structure
4. Strong dynamic performance
5. Strong passing ability in wet or soft field
6. Wide application
7. Large power
8. Harvesting work conforms to agricultural process requirements

The main specifications:
1)Cutting width 2.0m
2)Power: 57HP to 70HP
3)) Track: 350mm/400mm*90*46
4)Gear box: 6+2
5)Steering: Hydraulic
6)Max ground clearance: 280mm
7)harvesting ability: 0.4hec/hour
For more specification, pls contact us.




main specification
Type
Track self-propelled
Model
4LZ-2.0
Havesting Width
mm
2000
Feed
kg/s
2
Diese Engine
Model
kw
52
Power
HP
70
Rotate Speed
R/min
2800
Average oil consumption per hectare
kg/ha
20-23
working  productivity
ha/h
0.2-0.47
weight
big  tank/0.7m3
kg
2607(small rice tank),2687(big rice tank)
Dimension LxWxH(mm)
mm
5260x2850x2680
Header
Reel type

eccentic, spring toothed
Reel Diameter
mm
¢1000
No.of bars

5
Auger type

Spiral toothed 
Auger Diameter
mm
¢480
Clearance between Auger fingers and bottom platform
mm
11-15(adjustable)
Cutter knife travel
mm
76.2
Conveyer
Type

rake toothed band (rake toothed chain)
linear speed of rake teeth movement
m/s
5
Roller
Type

axial flow,rasp-bar
Diameter
mm
¢550(adjustable)
Length
mm
1332
Speed of rotation
R/min
912
Concave
type

grid
angle

238
clerance between concave and rasp-bar
mm
7~19
Sieves
Type

Double sieves+blower+re-thresher
top sieve/area
m 2
0.81
bottom sieve/area
m 2
0.92

tail sieve area
m 2
0.22
Fan
Type

centrifugal,volute
Diameter
mm
¢360
Vertical auger
Diameter
mm
¢125
Horizontal auger
Diameter
mm
¢125
Grain Tank
m 3
0.3
Chassis
Type

Rubber track
Track
mm
350×90×46
Gear box

(6+2) geared gearbox
Drving speed
m/s(km/h)
0.476(1.71)~2.635(9.49)
Re-thresher
Type

plank toothed
Rotor diameter/lentgth
mm
180/1475
Unloading


Sacked & Auto unloading


Penyimpanan dan Pemeliharaan Combine Harvester

Ini menggabungkan harus disimpan di ruang dalam ruangan dengan udara kering, kotoran kecil, mengeras dan lantai rata serta variasi kecil siang-malam suhu Cobalah untuk menghindari penyimpanan di udara terbuka sebanyak mungkin. Dalam kasus ini Anda harus melakukannya., toko peralatan di gudang dengan proofness air yang baik Dan gudang harus ditempatkan di situs yang berventilasi baik dengan udara kering dan lantai mengeras.. perawatan yang tepat dari pemanen menggabungkan adalah cara yang efektif untuk memperpanjang masa kerja mesin saat mengurangi . jumlah kerusakan, meningkatkan efisiensi dan karena itu menjamin kualitas operasionalnya Untuk tujuan ini, menggabungkan harus dipertahankan dengan cara berikut :
  1. Pertama-tama, mesin harus dibersihkan. Buka semua lubang tutup pandangan pertama Kemudian bersihkan. Puing-puing dan rubbishes pada pelat takik untuk perontokan, pada saluran mengangkut, dan di ruang membersihkan Kotoran dan minyak noda. Di header , jembatan, mesin dan gearbox juga harus dibersihkan.
  2. Setelah membersihkan, buka tutup konveyor angkat dan tutup tuas berbentuk bulan sabit dari perontok-ulang Jalankan mesin dan. Berlari peralatan selama 5 sampai 10 menit untuk menyingkirkan puing-puing. Setelah itu, mencuci bagian luar menggabungkan dengan air bertekanan (Perhatian: tidak ada air harus mengakses bagian dalam menggabungkan bersama dengan bantalan dan alat listrik).. Akhirnya, restart mesin selama 3 sampai 5 menit untuk menyingkirkan air yang tersisa Kemudian pasang header dan dayung reel pada posisi serendah mungkin, menarik kembali poros silinder ke silinder. Bagian yang tidak dapat ditarik kembali harus diolesi dengan gemuk untuk mencegah karat.
  3. Hal ini juga disarankan bahwa menggabungkan harus sepenuhnya dijaga sebelum dan selama masa penyimpanan.
  4. Melakukan semua meminyaki bulat menurut bagan meminyaki, bagan pelumasan dan instruksi dari pabriknya untuk mesin diesel Kemudian diparkir dengan menggabungkan pada setengah throttle untuk sementara (rentang waktu yang direkomendasikan: satu jam).. Untuk HST running gear, ini harus dilakukan selama perjalanan nya.
  5. Mesin harus dipertahankan sesuai dengan instruksi manufaktur untuk mesin diesel.
  6. Hapus semua V-sabuk untuk memeriksa apakah ada cacat serius seperti membakar tanda, crackles dan pecah disebabkan oleh lebih penyaradan dan penuaan Ganti mereka jika ada kerusakan tersebut. The sabuk digunakan harus dibersihkan,. Ditaburi dengan bedak, tag dan benar disimpan dalam ruang dingin.
  7. Unload rantai dan bersihkan Kemudian panas mereka dalam minyak mesin pada 60 sampai 80 celcius selama 20 sampai 30 menit.. Setelah itu, bungkus dengan kertas minyak untuk penyimpanan.
  8. Disassembly pisau pemotong, minyak dan kemudian menyimpannya dengan emperan.
  9. Bagian mudah terkena hujan dan salju di kotak meteran, e-kotak bersama dengan berbagai switch dan pipa hisap dan pipa ventilasi harus ditutupi dengan terpal.
  10. Selama penyimpanan, operasi pegangan untuk katup multi-tandem harus dialihkan atas dan ke bawah sepuluh sampai dua puluh kali sekali-sekali.
  11. Periksa dan dokumen suku cadang dan alat-alat dan kondisi dari berbagai bagian dari menggabungkan.

Perhatian:
Untuk me-restart menggabungkan setelah berkepanjangan penyimpanan, silakan merujuk ke rincian yang relevan di "mulai awal dan penyesuaian"  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar