Senin, 25 Juni 2012

Just For My Director Assistant of Life; Ummha Lee Catalier


Uthyy, orang- orang umumnya mengenalku dgn sapaan itu sekarang. Dan itu, kau yg memberinya untukku. Entah atas dasar apa, kau memberinya untukku. Bahkan saat aku mempertanyakan alasan mu, kurang lebih  kau pernah menjawabnya, “itu terlontar begitu saja, aneh rasanya saat kau berada di tengah lapangan dan aku memanggilmu dgn Puuuur.... Nama.  Aneh! Benar2 aneh!”
Ck, terdengar konyol memang. Tapi, bagiku, itu hanyalah sebuah formalitas. Tunggu, bukan formalitas yg kau buat-buat seperti biasanya tentunya.
Dibalik spontanitasmu itu, Aku mempercayai itu adalah sesuatu yg abstrak, tidak mungkin bisa didefenisikan oleh alat indera manapun. Kau dan akupun bahkan tak tahu.
Kau tahu?! Aku slalu bahagia saat menjawab pertanyaan orang yg baru saja mengtahui nama ijazahku, setelah lama sebelumnya akrab menyapaku dengan nama Uthyy. Mereka penasaran dengan ketidakterkaitan nama asliku dgn nama yg kau berikan itu. Dan dengan panjang lebarpun, aku menceritakan tentang hal itu. Entah kenapa aku slalu gembira, ketika kubuka jawabanku dengan kalimat, “ oh, nama itu, sahabatkuu yg memberikannya”

Kau bilang 12 tahun, bukan?
Yaa!! ` tidakkah kau berfikir itu salah !!
Bukankah kau dan aku slalu mengatakan ini,
Kita sahabat sejak dalam kandungan.
Kita adalah saudara sekandung yg tidak pernah tercatat di kelurahan manapun.

Ingatkah kau, Ummha.
Bagaimana aku tak berhenti mengecewakanmu.
Hatiku selau sakit, ketika aku sering tak ada di sismu ketika kau membutuhkan bantuanku.
Sekalipun aku membantumu, itu pun sudah tidak berguna lagi.
Menipumu dengan dengan penyamaranku yg benar2 membuatmu percaya. Bukankah aku ini orang yg benar2 memalukan!!
Kau bahkan bilang kau egois??!!!
Kau tahu tidak, sejujurnya, sampai akhir nanti, aku tidak pernah bisa memaafkan diriku atas keterlaluannya rasa egoku, yg tidak hadir di peringatan ultahmu yg ke-17mu.
Rasanya benar2 buruk, ketika aku meminta maaf, terlebih ketika kau bilang, “tidak apa2”

Bukankah aku yg jauh lebih egois darimu???!!
Aku terlalu egois, jika berharap, kau menganggapku saudarimu.
Bagiku, aku adalah orang yg memalukan jika disebut sebagai sahabat olehmu, terlebih saudari.
Ada 5 hal yg sebenarnya orang lain bisa hitung, sedangkan bagiku benar2 tak bisa dihitung lagi: pertolonganmu, terima kasihku, kekecewaanmu, permintaan maafku, dan pemaafanmu.
Jadi siapa yg lebih egois sekarang.??!!!


Apa kau ingat???!!!
Bagaimana kita pernah berada dalam hubungan yg renggang tepat kelas 2 SMA dulu hanya karena kesalahpahaman sepele??!!
Saat itu, aku merasa benar2 buruk, sangat buruk.
Bagiku itu adalah salah satu ‘noda’ terbesar dalam hubungan kita
Orang-orang bilang, menyesal itu tak ada gunaya.
Entahlah, hanya saja, aku benar2 tak bisa jika tak menganggap itu sebagai sebuah penyesalan. Salah satu penyesalan terbesar dlm hidupku.

Kau mungkin lupa, bagaimana tangisku tumpah, ketika suatu waktu kau menelphoneku.
Ketika itu, sedang ada hal yg membuatku jenuh.
Dan Saat kau mendengarku menagis diseberang sana, kau bilang
“menangislah, karena saat kau di hadapanku, kau mungkin tak bisa menumpahkan tangismu”
Kuingat, bagaimana kau membiarkan aku bercerita, lalu membiarkan suasana hening sesaat, dimana kau hanya mendengar  tagisanku. Terima kasih, karena setelah itu aku benar2 lega.

Ingat, tidak?
Suasana yg kita ciptakan ketika menjadi salah satu penyebab ibu wali kelas tercinta, di kelas 2 SMP, Ibu Dina menitihkan air mata di depan murid2nya, ketika beliau mulai mengutarakan kekecewaannya terhadap kita dan teman2?!
Kita jahat, ya??!!
Bagiku, tidak. Karena itulah kita.


Kita, Ummha- Uthyy.
Dua orang yg begitu bersejarah dalam nama sakral Teenz Dizzy Cluster.
Rasanya baru beberapa hari lalu, menciptakan nama itu tepat di jam pelajaran Bahasa Inggrisnya Bapak yg entah kenapa terlalu senang menyebut Paccini, dan kita selalu tertawa bahagia karena gurauan itu.
Ckckck~ aku yakin kau sedang tersenyum dengan ini.
Dan sepertinya, ini adalah hal yg lumayan terlarang untuk di ingat kembali saat ini, heheh~
Tapi biarlah, Molla! Aku tidak peduli. Mana? Siapa yg mau memukulku? Mana? Silahkan! Aku benar2 tidak peduli!

Ummha, aku  tidak pernah berharap, Tuhan memberikan seorang sahabat selain kau.
Karena ternyata, aku memang hanya bisa berbagi rangkaian kata yg bagi kita sangat keren, hanya padamu.  Bagaimana kau memulainya, bagaimana aku melanjutkannya, kau melanjutkannya, dan aku melanjutkan lagi, dan seterusnya. Bagaimana? Kau masih ingat tentang ini?!
Dan keterlaluan jika kau melupakannya,^^
Dimana ketika PMB berlangsung, puisi yg sekali lgy bagi kita bgtu keren bisa tercipta. *Seberkas Cahaya* .
Eh! Benarkah itu judul puisi kita?!! Oh, GOD!! Kuharap aku tidak salah! Ckckk^^

Hmm~
Sampai pada hal ini, -Just Perhaps-
Kyyaaah~ kisah macam apa itu?!!
Sepertinya, kau tidak sekedar saudari, sahabat, sepupunya spupuku( read: Kiki+Icha).
Kau bahkan juga asisten sutradara dalam sinema hidupku,#oke, kali ini Lebay
Siapapun, bayangkan saja,
Asisten sutradara hidupku ini, menskenariokan sesuatu kisah tak berdasar kuat, yg katanya hasil dari de Javu- nya.#pletakk
Luna- Rivat, kisah yg indah dan miris.
Yg  faktanya benar2 menyuruh kita untuk tidak meremehkan hasil de javu nya, sahabatku ini.
Dimana pada akhirnya, hanya berakhir di istilah yg kusebut – menjadi pacar setengah hari seorang anak muda yg aku sukai dari dulu di UIN-.  Yah~ MIRIS ! *pletakk
GOD, hatiku benar2 sakit jika mengenang bagaimana parasaan yg kupercayai adalah cinta pertamaku ini bertepuk sebelah tangan, dimana sang kekasihnya memandangku benar2 sinis. *kyaa~ die curcol.
Dan entahlah, mungkin untuk menghiburku,
Sekali lagi, kata sang asisten sutradara, yg katanya lagi2 hasil de javu gak jelasnya.
“entah kenapa, aku merasa ini bukan akhir, ini hanya bersambung(*sumpah sinetron), menurutku suatu saat ada hal lagi yg akan mempertemukan kalian”
Kyaaa` skalipun aku tidak begitu yakin, kewajibanku adalah mengamininya saat itu.


Di dunia ini, banyak hal yg bisa berubah dlm sekejap,  bahkan hanya karena hal kecil.
Tapi, tuk yg satu ini,
Sejauh apapun aku melangkah, bertemu dengan banyak orang2 baru,
Pada akhirnya, aku percaya memang hanya kau sampai akhirku nanti.


Ummha`
Bagaimana ini!?
Aku malah berfikir terlalu jauh tentang ini,
Padahal dia begitu dekat
Kau tahu, aku tidak pernah meragukan dia.
Meskipun kadang- kadang,aku ragu apakah dia milikku.
Aku bahkan tak pernah tak melihatnya dari sisi berbeda, karena dia memang selalu berbeda
Aku sama sekali tidak pernah mencarinya
Tapi aku menemukannya, bukan,  tepatnya Tuhan menciptakannya untuk berada di sisiku
Dia selalu bersembunyi
Tapi aku selalu percaya, aku akan mendapatkannya
Dia juga bilang, aku tidak pernah mencarinya
Katanya, dia menunggu untuk kutemukan

Kadang aku juga melihat terlampau jauh,
Agar aku mendapatkan hal yg lebih,
Padahal dengan kesederhanaan cintanya untukku,
dia senantiasa dengan tulus mengatakan “Just for You”
     
                                    Dia, Ummha yuth^^, my something more

                                    Love you, Uthyy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar