Senin, 05 Desember 2011

PERKEMBANGAN ALAT PERTANIAN PEMUPUK TANAMAN

Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam
tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk
pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan.
Disamping itu pupuk dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai
larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena
telah lama diusahakan.
Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepat
merupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman
secara baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman
dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui
beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat
penyebar pupuk.
Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk bermacam-macam. Konstruksi dari alat tersebut tergantung dari macam pupuk yang akan diberikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah.
            Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat
beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya
pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan
tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat
pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktor
prinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.
           



Berikut tingkatan alat pemupuk tanaman yang menunjukkan perkembangannya dari masa ke masa :
1.      Alat Pemupuk Tanaman Tingkatan Sederhana
Alat/mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang.
Umumnya pemupukan masih dilakukan secara tradisional oleh para petani.


Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak
dikenal. Penggunaan pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di Amerika pada tahun 1947. Pupuk cair dapat disebarkan dengan tanpa tekanan, tekanan rendah dan tekanan tinggi (17,50 kg/cm2). Pupuk cair dengan tekanan tinggi misalnya andhyrous ammonia, tekanan rendah
misalnya aqua ammonia dan pupuk tanpa tekanan misalnya pupuk larutan
urea.



Penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Penempatan di bawah permukaan tanah : penempatan pupuk dibawah
    permukaan tanah memerlukan peralatan khusus. Anhydrous ammonia
    biasanya disebarkan antara 12,7 sampai 15,24 cm di bawah permukaan
    tanah. Anhydrous ammonia mengandung 82% nitrogen. Yang harus
    diperhatikan dalam penggunaan pupuk ini adalah sifat yang tidak
          menyenangkan dari zat tersebut antara lain adalah :
a.) Bersifat korosi terhadap tembaga, campuran tembaga dan campuran aluminium .
b.)Uap ammina kurang memberi warna, menyebabkan mati lemas buta dan pada konsentrasi tinggi mudah terbakar.
c.) Tekanan naik dengan cepat karena perubahan suhu, pada suhu 100C tekanannya 5,22 kg/cm2, 37,78 0C tekanannya 13,50 kg/cm2, dan pada 51,67 0C tekanannya 20, 51 kg/cm.
2. Penempatan pada permukaan tanah : pada cara ini penyebaran pupuk
    dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa
    dengan sprayer. Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida.
    Bagian-bagian penting dari alat penyebar anhydrous ammonia adalah :
Ø  Tangki : berguna untuk membawa pupuk
Ø  Pipa-pipa : berguna untuk menyalurkan pupuk dari tangki ke tanah
Ø  Pisau : berguna untuk membuka tanah
Ø  Pengatur : berguna untuk mengatur tekanan sesuai dengan kebutuhan.
Ada 3 macam cara sistem pengaliran pupuk cair dari tangki ke
Bagian distribusi, yaitu :
1. Gravitasi (gaya berat)
2. Pompa
3. Tekanan udara



2.      Alat Pemupuk Tanaman Tingkatan Menengah
Pada tingkatan ini, petani sudah mulai mengalami perkembangan.


   Alat penyebar semi mekanis biasanya dipergunakan untuk menyebarkan pupuk butiran. Sebagai sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong alat melalui tangkai pengendali. Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur oleh perputaran roda melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam operasinya alat ini dikaitkan dengan alat tanam.
  Alat penyebar pupuk semi mekanis dapat menyebar pupuk sebanyak 100 kg sampai 1.400 kg setiap hektar dengan jarak alur 30 cm. Kapasitas dari corong pemasukan (Hopper) antara 14 kg sampai 30 kg. Hasil pengujian yang dilakukan di beberapa daerah transmigrasi didapatkan kapasitas pemupukan antara 12 sampai 13 jam setiap hektar pada lahan kering, dan 15 jam sampai 16 jam setiap hektar pada lahan sawah.
            Alat tersebut buatan IRRI, dan alat dengan jenis yang sama telah diproduksi Tegal-Jawa Tengah.
3.      Alat Pemupuk Tanaman Taraf Modern
Pada tingkatan inilah, alat pemupuk yang digunakan para petani telah mencapai tingkatan yang lebih canggih.


Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai bentuk bermcammacam, dan tergolong peratan mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
1. Alat penyebar pabuk (pupuk kandang)
2. Alat penyebar pupuk butira

·         . Alat penyebar rabuk (pupuk kandang)
Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya
dengan tanaman yang diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu
hasil sampingan pertanian yang banyak bermanfaat. Penyebaran yang
seragam dan halus dapat dilakukan dengan alat penyebar pupuk.
Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan
dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya
dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanah
pupuk diharapkan bercampur dengan tanah.
Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda
dua, tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor
dan hewan. Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari
perputaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take
Off” (PTO) traktor.
Kapasitas alat penyebar pupuk antara 40 sampai 150 busel, dan ukuran
yang banyak digunakan antara 60 sampai 80 busel. Dibandingkan dengan
menggunakan tangan maka alat ini lebih cepat dan lebih seragam hasil sebarannya, serta menghemat tenaga kerja.
·         Alat Penyebar Pupuk Butiran
Penggunaan pupuk komersial butiran hampir meningkat setiap
tahunnya. Karena hasil yang tinggi dapat diharapkan dari tanah yang
memperoleh pemupukan yang benar.
Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa penempatan pupuk
adalah 5.08 sampai 7.62 cm disamping alur dan 7.62 sampai 10.16 cm
dibawah permukaan tanah. Lokasi pupuk akan tergantung pada jumlah
pupuk dan macam serta jarak tanam.
Untuk mengurangi biaya operasi, alat pemupukan dapat digandengkan
dengan alat penanaman dan penyiangan. Banyak alat penyebar benih dan
pupuk menggunakan alat yang sama, dan ini akan menyebabkan kontak
antara benih dan pupuk.
Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin dihindarkan,
terutama yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan akibat garam.


1 komentar:

  1. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2,000,000.00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    BalasHapus