Senin, 05 Desember 2011

Perkembangan Alat Pengendalian Hama

1.      Alat Penyemprotan Hama Sederhana

Pada awalnya sebelum para petani mengenal alat yang lebih modern, mereka menggunakan alat yang sangat sederhana.



Petani di daerah Magetan, menggunakan alat ini guna mengendalikan hama jenis burung. Jaring dipasang menggunakan pondasi kayu yang telah ditancapkan di dalam tanah terlebih dahulu. Alat ini terlalu sederhana sehingga memang sangat minim dalam hal kemampuan kerjanya. Alat hanya terdiri dari jaring dan kayu sederhana. Kayu berguna sebagai tempat dihamparkannya jaring agar jaring tidak sampai menyentuh tanaman padi itu sendiri. Cara pengoperasiannya pun begitu sederhana. Petani hanya memasang jaring tersebut di atas tanamannya secara keseluruhan, kemudian dilakukan pengawasan intensif terhadap tanaman yang telah dipasangi jaring ini.
Menggunakan cara ini dengan mengandalkan jaring, memiliki banyak kelemahan, antara lain:
1.      Membutuhkan jaring yang sangat besar, yang bisa hingga mencapai berhektar- hektar sesuai dengan banyaknya / luasnya lahan sawah,
2.      Petani harus terus mengawasi lahannya ini karena sewaktu- waktu hama burung dapat merusak jaring itu sendiri,
3.      Membutuhkan biaya yang tiadak sedikit untuk memperoleh jaring yang sangat luas itu, dan
4.      Jika hama burung merusak / memakan jaring, maka jaring harus diperbaiki.


2.      Alat Pengendalain Hama Tingkatan Menengah

Pada tahap ini, penggunaan alat pembasmi hama mulai mengalami perkebangan pesat.























Spesifikasi Alat :
Pada prinsipnya baik cara pemakaian maupun pemeliharaannya hampir sama dengan Handsprayer. Hanya bedanya Mist Blower mempergunakan tenaga mesin dan biasanya dipakai di tempat yang terbuka/luas, Mesin ini digunakan untuk di luar ruangan dan menggunakan motor bakar 2 silinder untuk menggerakkan rotari blower dan nozzle sistem vortical. Partikel yang disemburkan berada di bawah kisaran 20 mikron dengan output sekitar 45 ml – 160 ml  per menit. Jika dipasang double nozzle outputnya sekitar 360 ml per menit. Kinerja mesin tergantung dari penyetelan gas agar menghasilkan hembusan udara sebesar 2,68 m3 per menit dan tekanan 3 psi.
Selain itu kita juga harus melakukan pemeliharaan preventif pada alat ini agar dapat bertahan lama, adapun yang dapat dilakukan yaitu :
  1. Setelah Mist Blower selesai digunakan, sebaiknya segera dibersihkan/dicuci dengan air yang bersih sehingga tidak ada lagi larutan kimia yang tertinggal dalam tangki, selang-selang dan nozzle.
  2. Hidupkan mesin dan semprotkan sampai tidak ada lagi semburan
  3. Kosongkan tangki bensin dan hidupkan mesin sampai mati dengan sendirinya
  4. Buka Busi dan teteskan oli secukupnya
  5. Simpan di tempat yang aman, tidak terkena langsung cahaya matahari dan jauh dari templas air hujan.
  6. Per Stater secara rutin perlu dibersihkan dan diberi minyak pelumas, karena kalau tidak diperhatikan maka akibatnya per tersebut  akan mudah putus atau macet
  7. Mengingat alat tersebut bermesin 2 tax yaitu tidak  memakai pelumas tersendiri, melaksanakan minyak pelumas dicampur sekaligus menjadi bahan bakar, maka dari itu ada beberapa bagian yang perlu mendapat perhatian yaitu:
·         Memeriksa bahan bakar, apakah campurannya sudah merata dengan baik sesuai petunjuk
·         Memeriksa busi, apakah ukuran dan pengapiannya sudah baik. Jangan mempergunakan sembarang busi yang bukan ukurannya
·         Memeriksa knalpot, jangan sampai berkerak dan mampet.


Kemampuan Kerja Alat :
Kemampuan kerja alat ini bisa dikategorikan berkemampuan sedang karena sudah menggunakan tenaga mesin sebagai pemompa dari dalam baki racun dan sekaligus penebar atau pelontar pupuk, sehingga efisiensi kerja dari alat ini yaitu berefisiensi sedang dibandingkan cara tradisional.

·         Unit Tanki Berfungsi sebagai tempat penampungan larutan racun ( insektisida/ pestisida)
·         Unit Pengembus (Air blower), berfungsi untuk memberikan hembusan udara sehingga larutan akan terdorong atau tertekan menuju kepala penghembus. Dengan adanya tekanan maka cairan bias dipecah menjadi butiran halus.
·         Motor Penggerak (bensin), berfungsi untuk menggerakan kipas penghembus
·         Bagian Perlengkapan (selang, pipa dan kepala pengembus).


Cara Kerja Alat :
Cara kerja alat ini hampir sama dengan menggunakan hand sprayer (alat kemampuan rendah). Tapi alat ini sudah menggunakan mesin sebagai tenaga mekaniknya.
Campuran bahan bakar dengan minyak pelumas adalah 20 : 1 Untuk menghidupkan motor penggerak. Bukalah keran bahan bakar dan buka tuas pengatur gas pada posisi start kemudian tarik starter untuk menghidupkan mesin.  Pengisian larutan racun harus diperhatikan, apakah kerannya betul betul tertutup dan pastikan tidak ada kebocoran pada setiap sambungan pipa dan selang.  Pengembusan harus selalu dilakukan pada kecepatan motor tinggi, dan apabila akan menurunkan kecepatan motor maka keran penghembusan harus ditutup terlebih dahulu agar tidak terjadi pemborosan pestisida yang keluar .

3.      Alat Pembasmi Hama Tingkatan Modern

Pada Tahap ini, alat pembasmi hama telah mencapai tingkat yang lebih tinggi.



Spesifikasi Alat :
Alat ini efektif digunakan untuk membersihkan gulma yang banyak tumbuh di sawah pada saat awal penanaman padi. Penyiangan biasanya dilakukan pada saat padi berumur dibawah 30 hari. Menggunakan sistem satu roda yang lebih memudahkan handling untuk jarak tanam padi yang kurang teratur. Dijamin mampu bekerja disegala jenis lahan. Spesifikasi dari alat ini dapat kita uraikan yaitu memiliki Type: MS 1 R, Power: 0.8 kw,Gear reducer: besar, Bearing: japan standard, Panjang body: 152 cm, Diameter roda: 50 cm, Lebar roda: 11 cm, Panjang Penggaruk: 25 cm, Lebar Penggaruk: 15 cm, Kecepatan: 50 m/ menit , BBM: 1lt/ 1000 m2, Berat kosong: 19 kg.
Jika dipandang dari segi kemampuan kerja alat ini dapat masuk dalam kategori tinggi karena sudah menggunakan tenaga mesin / motor dalam pengaplikasiannya, serta efisiensi kerja dari alat ini sangatlah tinggi disbanding alat alat pembasmi sederhana dan tradisional. Serta bentuk dari alat ini sudah kelihatan modern dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

Bagian Alat Dan Fungsinya :
·         Mesin (engine) menggunakan mesin Sthil 2tak sebagai komponen penggerak dari alat yang terhubung ke roda sehingga roda dapat berputar.
·         Roda berfungsi sebagai penghunbung antara alat dan permukaan tanah sehingga alat dapat bergerak.
·         Standar besi berfungsi sebagai alat penyanggah dari alat sehingga saat alat sedang off maka komponen tersebut digunakan sebagai penyanggah sehingga alat tidak jatuh atau berada pada posisi yang dapat membuat efek samping terhadap alat.
·         Karet stir berfungsi sebagai lapisan pada pegangan stir sehingga tangan tidak licin dan lecet saat memegang stir saat mengoperasikan alat.


Cara Kerja Alat  :
Cara kerja dari alat ini sama halnya dengan pengoperasian traktor tangan, dimana pengendali berada di belakang dan ditarik oleh mesin, yang dimana mesin sekaligus menggerakkan alat sehingga alat bisa berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar