Senin, 05 Desember 2011

PERKEMBANGAN ALAT - ALAT PENGOLAH TANAH BERUPA PENGHANCUR DAN PERATA TANAH

1.   Alat Pertanian Penghancur Tanah

a)    Alat Penghancur Tanah Sederhana

Pada masa lampau, nenek moyang kita menggunakan alat pengolah pertanian yang sangat sederhana.
Sistem pertanian tradisional yang menggunakan konsep gotong royong dalam penggarapan lahan merupakan cirri masyarakat tradisional. Merka tinggal di pedesaan dengan pembagian kerja yang relative rendah.Solidaritas yang terbangun dalam masyarakat ini adalah system solidaritas mekanis.
Alat penghancur tanah yang digunakan pada masa lampau tersebut salah satu diantaranya adalah Langa.

Langa

20101020-langga-1.jpg













Alat ini digunakan oleh masyarakat Aceh dalam mengolah tanah khususnya untuk menghancurkan tanah. Bagian utama dari alat ini disebut boh langa. Terbuat dari kayu ( bak mane), bentuk lancip mata langa mengikuti bentuk mata langa yang menyerupai mata panah besar.
Ada tiga bagian dari alat ini, antara lain : Boh Langa ( mata langa), Eh Langa dan Yok Langa.

Cara penggunaan langa :
Siapkan langa dan hewan yang akan digunakan. Pasang yok langa ke leher sapi atau kerbau. Pasang tali yang terdapat pada yok langa agar bagian ini tidak terlepas. Pasang eh langa pada boh langa, pasang bagian belakang (eh langa dan boh langa) pada yok langa dengan menggunakan tali.


b)   Alat Penghancur Tanah Kemampuan Menengah

Alat pengolah tanah mulai berkembang di zaman sejarah ( zaman mulai dikenalnya aksara). Masyarakat mulai menemukan alat pertanian berupa penghancur tanah. Hal ini dilakukan agar kerja petani semakin efisien.


Hand traktor

7.jpg


Traktor ini berfungsi sebagai penghancur tanah  yang lebih maju dari alat tradisional. Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.



c)    Alat  Penghancur Tanah Modern

Pada era ini, alat-alat yang digunakan para petani telah mencapai tingkat modern. Dimana telah digunakan alat pertanian penghancur tanah yang canggih.






Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. 
Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik. 

Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras. 
Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak.



2. Alat Pertanian Perataan Tanah

a.    Alat Perataan Tanah sederhana

Alat  pengolah tanah khususnya Perataan tanah dapat pula menggunakan cangkul sebagai alat tradisional. Hal ini di sebabkan, karena pada zaman dulu alat-alat pertanian yang dapat digunakan masih sangat terbatas, sehingga petani pada zaman dahulu kala memutar otak untuk menghasilkan sebuah alat tradisional yang bukan hanya dapat digunakan sebagai pembalik, penghancur tanah saja, tetapi dapat pula di gunakan sebagai alat untuk meratakan tanah atau bisa dikatakan serbaguna.

cangkul

Gambar di atas merupakan gambar cangkul, yang dapat digunakan sebagai alat perataan tanah. Alat perata tanah tradisional ini sangat banyak memiliki kemampuan, beberapa diantaranya ialah sebagai alat pembalik, penghancur, dan yang saat ini dibahas, yaitu perataan tanah.
Namun di samping kelebihan-kelebihan yang ada pada alat ini, tentunya terdapat pula kelemahan-kelemahan yang ada di dalamnya, beberapa di antaranya ialah lahan yang akan di garap tentunya tidak akan cepat selesai, hal itu pula dapat menyebabkan waktu yang akan digunakan akan lebih banyak jika dibandingkan dengan alat yang bertenaga mesin yang telah modern.


b.    Alat Perataan Tanah kemempuan Sedang

Alat pertanian yang dapat digunakan untuk mengolah tanah kemampuan sedang, dapat jelaskan sebagai berikut.

1.    Garu Paku

Pada perataan tanah, alat yang dapat digunakan, sama seperti alat pada Penghancur tanah, yaitu Garu hanya saja, Garu yang digunakan di sini ialah Garu Paku. Bentuk dari garu paku dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar Salah Satu Bentuk dari Garu Paku

            Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh.



2.    Garu Rotari
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow).
Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 34. Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)

Gambar Garu Rotari Silang (Rotary Cross Harrow)
Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan tanah dan dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari putaran PTO. Dengan menggunakan garu ini, penghancuran tanah terjadi sangat intensif. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar di atas.



c.    Alat Perataan Tanah Modern

Adapun alat pertanian yang dapat digunakan sebagai alat perataan tanah dapat di bagi atas beberapa alat, yaitu sebagai berikut.

      Perataan tanah kebiasaanya dilakukan pada waktu kering. Walau bagaimanapun, perataan boleh dilakukan semasa keadaan sawah basah akibat kekangan cuaca yang tidak menentu terutamanya pada musim hujan. Untuk tujuan perataan tanah sawah basah memerlukan pengubahsuaian kepada implemen perataan mengikut kesesuaian tanah.



SEBELUM INOVASI
SELEPAS INOVASI

      Implemen ini berpotensi digunakan secara meluaskan berdasarkan ciri keistemewaan yang dimiliki yaitu dari segi gabungan dua fungsi utamanya yaitu menyisir dan membadai. Implemen ini mudah direplikasi dan mudah dikendalikan. Pembangunan implemen ini dijangka dapat meningkatkan keupayaan perataan tanah walaupun di musim basah.
Keupayaan bekerja untuk mencapai tahap kerataan +/- 5 cm  disyorkan minima 3 jam. Ini menunjukkan ianya dapat melaksanakan tugas dengan lebih efisien.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar