Uthyy, orang- orang umumnya mengenalku dgn sapaan itu sekarang. Dan
itu, kau yg memberinya untukku. Entah atas dasar apa, kau memberinya untukku. Bahkan
saat aku mempertanyakan alasan mu, kurang lebih
kau pernah menjawabnya, “itu terlontar begitu saja, aneh rasanya saat
kau berada di tengah lapangan dan aku memanggilmu dgn Puuuur.... Nama. Aneh! Benar2 aneh!”
Ck, terdengar konyol memang. Tapi, bagiku, itu hanyalah sebuah
formalitas. Tunggu, bukan formalitas yg kau buat-buat seperti biasanya tentunya.
Dibalik spontanitasmu itu, Aku mempercayai itu adalah sesuatu yg
abstrak, tidak mungkin bisa didefenisikan oleh alat indera manapun. Kau dan
akupun bahkan tak tahu.
Kau tahu?! Aku slalu bahagia saat menjawab pertanyaan orang yg baru
saja mengtahui nama ijazahku, setelah lama sebelumnya akrab menyapaku dengan
nama Uthyy. Mereka penasaran dengan ketidakterkaitan nama asliku dgn nama yg
kau berikan itu. Dan dengan panjang lebarpun, aku menceritakan tentang hal itu.
Entah kenapa aku slalu gembira, ketika kubuka jawabanku dengan kalimat, “ oh,
nama itu, sahabatkuu yg memberikannya”
Kau bilang 12 tahun, bukan?
Yaa!! ` tidakkah kau berfikir itu salah !!
Bukankah kau dan aku slalu mengatakan ini,
Kita sahabat sejak dalam kandungan.
Kita adalah saudara sekandung yg tidak pernah tercatat di kelurahan
manapun.
Ingatkah kau, Ummha.
Bagaimana aku tak berhenti mengecewakanmu.
Hatiku selau sakit, ketika aku sering tak ada di sismu ketika kau
membutuhkan bantuanku.
Sekalipun aku membantumu, itu pun sudah tidak berguna lagi.
Menipumu dengan dengan penyamaranku yg benar2 membuatmu percaya.
Bukankah aku ini orang yg benar2 memalukan!!
Kau bahkan bilang kau egois??!!!
Kau tahu tidak, sejujurnya, sampai akhir nanti, aku tidak pernah bisa
memaafkan diriku atas keterlaluannya rasa egoku, yg tidak hadir di peringatan
ultahmu yg ke-17mu.
Rasanya benar2 buruk, ketika aku meminta maaf, terlebih ketika kau
bilang, “tidak apa2”
Bukankah aku yg jauh lebih egois darimu???!!
Aku terlalu egois, jika berharap, kau menganggapku saudarimu.
Bagiku, aku adalah orang yg memalukan jika disebut sebagai sahabat
olehmu, terlebih saudari.
Ada 5 hal yg sebenarnya orang lain bisa hitung, sedangkan bagiku
benar2 tak bisa dihitung lagi: pertolonganmu, terima kasihku, kekecewaanmu,
permintaan maafku, dan pemaafanmu.
Jadi siapa yg lebih egois sekarang.??!!!
Apa kau ingat???!!!
Bagaimana kita pernah berada dalam hubungan yg renggang tepat kelas 2
SMA dulu hanya karena kesalahpahaman sepele??!!
Saat itu, aku merasa benar2 buruk, sangat buruk.
Bagiku itu adalah salah satu ‘noda’ terbesar dalam hubungan kita
Orang-orang bilang, menyesal itu tak ada gunaya.
Entahlah, hanya saja, aku benar2 tak bisa jika tak menganggap itu
sebagai sebuah penyesalan. Salah satu penyesalan terbesar dlm hidupku.
Kau mungkin lupa, bagaimana tangisku tumpah, ketika suatu waktu kau
menelphoneku.
Ketika itu, sedang ada hal yg membuatku jenuh.
Dan Saat kau mendengarku menagis diseberang sana, kau bilang
“menangislah, karena saat kau di hadapanku, kau mungkin tak bisa
menumpahkan tangismu”
Kuingat, bagaimana kau membiarkan aku bercerita, lalu membiarkan suasana
hening sesaat, dimana kau hanya mendengar tagisanku. Terima kasih, karena setelah itu
aku benar2 lega.
Ingat, tidak?
Suasana yg kita ciptakan ketika menjadi salah satu penyebab ibu wali
kelas tercinta, di kelas 2 SMP, Ibu Dina menitihkan air mata di depan
murid2nya, ketika beliau mulai mengutarakan kekecewaannya terhadap kita dan
teman2?!
Kita jahat, ya??!!
Bagiku, tidak. Karena itulah kita.
Kita, Ummha- Uthyy.
Dua orang yg begitu bersejarah dalam nama sakral Teenz Dizzy Cluster.
Rasanya baru beberapa hari lalu, menciptakan nama itu tepat di jam
pelajaran Bahasa Inggrisnya Bapak yg entah kenapa terlalu senang menyebut
Paccini, dan kita selalu tertawa bahagia karena gurauan itu.
Ckckck~ aku yakin kau sedang tersenyum dengan ini.
Dan sepertinya, ini adalah hal yg lumayan terlarang untuk di ingat
kembali saat ini, heheh~
Tapi biarlah, Molla! Aku tidak peduli. Mana? Siapa yg mau memukulku?
Mana? Silahkan! Aku benar2 tidak peduli!
Ummha, aku tidak pernah
berharap, Tuhan memberikan seorang sahabat selain kau.
Karena ternyata, aku memang hanya bisa berbagi rangkaian kata yg bagi
kita sangat keren, hanya padamu. Bagaimana
kau memulainya, bagaimana aku melanjutkannya, kau melanjutkannya, dan aku melanjutkan
lagi, dan seterusnya. Bagaimana? Kau masih ingat tentang ini?!
Dan keterlaluan jika kau melupakannya,^^
Dimana ketika PMB berlangsung, puisi yg sekali lgy bagi kita bgtu
keren bisa tercipta. *Seberkas Cahaya* .
Eh! Benarkah itu judul puisi kita?!! Oh, GOD!! Kuharap aku tidak
salah! Ckckk^^
Hmm~
Sampai pada hal ini, -Just Perhaps-
Kyyaaah~ kisah macam apa itu?!!
Sepertinya, kau tidak sekedar saudari, sahabat, sepupunya spupuku(
read: Kiki+Icha).
Kau bahkan juga asisten sutradara dalam sinema hidupku,#oke, kali ini
Lebay
Siapapun, bayangkan saja,
Asisten sutradara hidupku ini, menskenariokan sesuatu kisah tak
berdasar kuat, yg katanya hasil dari de Javu- nya.#pletakk
Luna- Rivat, kisah yg indah dan miris.
Yg faktanya benar2 menyuruh
kita untuk tidak meremehkan hasil de javu nya, sahabatku ini.
Dimana pada akhirnya, hanya berakhir di istilah yg kusebut – menjadi
pacar setengah hari seorang anak muda yg aku sukai dari dulu di UIN-. Yah~ MIRIS ! *pletakk
GOD, hatiku benar2 sakit jika mengenang bagaimana parasaan yg
kupercayai adalah cinta pertamaku ini bertepuk sebelah tangan, dimana sang
kekasihnya memandangku benar2 sinis. *kyaa~ die curcol.
Dan entahlah, mungkin untuk menghiburku,
Sekali lagi, kata sang asisten sutradara, yg katanya lagi2 hasil de
javu gak jelasnya.
“entah kenapa, aku merasa ini bukan akhir, ini hanya
bersambung(*sumpah sinetron), menurutku suatu saat ada hal lagi yg akan
mempertemukan kalian”
Kyaaa` skalipun aku tidak begitu yakin, kewajibanku adalah
mengamininya saat itu.
Di dunia ini, banyak hal yg bisa berubah dlm sekejap, bahkan hanya karena hal kecil.
Tapi, tuk yg satu ini,
Sejauh apapun aku melangkah, bertemu dengan banyak orang2 baru,
Pada akhirnya, aku percaya memang hanya kau sampai akhirku nanti.
Ummha`
Bagaimana ini!?
Aku malah berfikir terlalu jauh tentang ini,
Padahal dia begitu dekat
Kau tahu, aku tidak pernah meragukan dia.
Meskipun kadang- kadang,aku ragu apakah dia milikku.
Aku bahkan tak pernah tak melihatnya dari sisi berbeda, karena dia memang
selalu berbeda
Aku sama sekali tidak pernah mencarinya
Tapi aku menemukannya, bukan,
tepatnya Tuhan menciptakannya untuk berada di sisiku
Dia selalu bersembunyi
Tapi aku selalu percaya, aku akan mendapatkannya
Dia juga bilang, aku tidak pernah mencarinya
Katanya, dia menunggu untuk kutemukan
Kadang aku juga melihat terlampau jauh,
Agar aku mendapatkan hal yg lebih,
Padahal dengan kesederhanaan cintanya untukku,
dia senantiasa dengan tulus mengatakan “Just for You”
Dia,
Ummha yuth^^, my something more
Love
you, Uthyy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar